Benarkah Penggunaan Rekening Bersama (RekBer) Kurang Menguntungkan untuk Penjual?

Rekening Bersama merupakan inovasi baru dalam transaksi online. Fungsi dan manfaatnya sangat signifikan demi menekan aksi penipuan dalam transaksi online. Keberadaan Rekening bersama banyak melayani forum-forum jual beli atau market place seperti kaskus.

ilustrasi diambil dari rekber.com

ilustrasi diambil dari rekber.com

Layanan Rekening Bersama memang memiliki banyak kelebihan dalam hal keamanan transaksi dibandingkan dengan cara transaksi online lain. Namun, banyak yang menganggap bahwa penggunaan Rekening Bersama kurang memihak pada sisi penjual. Banyak yang menganggap bahwa penggunaan Rekening Bersama terlalu memperhatikan hak pembeli.

Hal tersebut terjadi karena beberapa kondisi yang menempatkan penjual pada posisi yang kurang dapat bergerak leluasa dalam transaksi. Coba kita tengok sebuah studi kasus dimana penjual berada dalam posisi yang kurang menguntungkan karena adanya rekening bersama. Terjadi kesepakatan jual-beli antara penjual dan pembeli dan menggunakan layanan bekening bersama. Pembeli melakukan trnsfer ke pihak RekBer dan penjual mengirimkan barang yang dimaksud. Namun, ketika sampai pada pembeli, barang dinilai tidak sesuai permintaan pembeli, sehingga transaksi dibatalkan. Dalam kejadian seperti ini, pembeli bisa saja memberikan keterangan palsu kepada pihak rekber sehingga transaksi batal. Barang yang seharusnya terjualpun menjadi tidak terjual.

Pembeli juga bisa saja memodifikasi barang ketika sampai kemudian memberikan keterangan seolah-olah barang sudah rusak dan menyalahkan penjual atau pihak expedisi pengiriman sebagai kambing hitam. Motif ini bisa digunakan untuk menjatuhkan reputasi penjual.

Masih banyak sebenarnya kasus-kasus dalam transaksi jual beli dengan menggunakan Rekening bersama yang dalam kondisi tertentu menyudutkan pihak penjual. Dengan munculnya berbagai kasus yang kurang mengenakkan bagi penjual tersebut, maka penjual biasanya menerapkan aturan yang tegas ketika bertransaksi. Penjual perlu mensiasati agar haknya juga terlindungi. Penjual wajib mencatat dan memiliki dokumen yang selengkap mungkin sesuai kondisi barang yang ada, terutama kondisi terakhir sebelum pengiriman dan wajib menginformasikan data secara benar pada pembeli. Sehingga jika pembeli melakukan komplain, bisa dibuktikan.
Mengenai kerusakan barang, biasanya dalam pengemasan penjual mengemas dengan rapat dan rapi. Penjual juga biasanya mewajibkan penggunaan asuransi dalam pengiriman untuk barang-barang yang rentan rusak seperti barang elektronik dan pecah belah.

Penjual biasanya juga membebankan biaya pengiriman serta layanan RekBer kepada pembeli. Hal ini sangat bermanfaat karena penjual akan mendapat pembayaran yang bersih (nett) tanpa harus memikirkan pengurangan biaya lain. Selain itu, pembeli yang akan menipu juga akan berpikir beberapa kali dahulu untuk melakukan aksinya, karena harus menanggung ongkos kirim dan biaya RekBer dahulu.

Terlepas dari siapa yang lebih dirugikan, penggunaan Rekening Bersama telah merubah cara bertransaksi menuju lebih baik. Utamanya dalam segi keamanan. Keberpihakan penggunaan Rekening Bersama (Rekber) pada salah satu pihak hanya dalam kondisi tertentu saja. Selalu ada solusi dan siasat untuk mengatasi kesulitan yang muncul dalam bertransaksi online karena perkembangan cara transaksi online akan terus mengalami kemajuan. Rekening Bersama (RekBer) sebagai salah satu media transaksi yang lebih aman menawarkan transaksi yang bersifat win-win solution bagi penjual, pembeli, serta pihak RekBer secara langsung. Serta dengan kebijakan khusus, ternyata penggunaan Rekening Bersama ternyata tidak merugikan penjual, bahkan sangat memihak semua pihak.

Related Posts:

Leave a Reply to Anonymous Cancel reply

Your email address will not be published.