Social media Twitter telah menjadi salah satu situs pertemanan yang sangat digemari di seluruh penjuru dunia. Jumlah penggunanya yang tidak sedikit selalu berhasil mencetak trending-trending yang mendunia.
Dengan jumlah usernya yang sangat banyak, maka Twitter juga menjadi sasaran para hacker, cracker, spammer maupun pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kalau hanya kegiatan hacking mungkin tidak begitu buruk dampaknya, namun jika data hasil hack digunakan untuk kepentingan satu pihak tertentu maka dapat mengakibatkan permasalahan yang serius.
Keamanan dalam menjaga kerahasiaan akun sangat diperlukan, bukan hanya oleh pihak Twitter, namun oleh pihak pribadi pemilik akun juga perlu untuk terus senantiasa memantau privasi datanya terutama password.
Salah satu fenomena mengenai keamanan di Twitter yang membuat banyak user resah adalah banyak akun dari pengguna Twitter yang mengirim tweet secara otomatis atau melakukan retweet terhadap tweet salah satu akun tertentu dimana pengguna tidak menginginkan itu. Hal ini dapat terjadi karena pengguna login ke Aplikasi atau App yang mengijinkan aplikasi tersebut untuk mengakses akun pengguna.
Diperlukan beberapa step atau langkah untuk mengatasi akun Twitter yang mengirimkan kicauan, retweet, post gambar (twitpic), hingga aktifitas menyebalkan lain di Twitter. Mulai dari login ke akun, menghapus akses aplikasi, hingga mengganti password dan email.
Revoke Access Aplikasi (App)
Seperti disebutkan sebelumnya bahwa Aplikasi atau App membutuhkan otentifikasi atau ijin untuk mengakses akun pengguna Twitter. Aplikasi tidak akan menyimpan password, Aplikasi hanya akan meminta izin untuk mengakses akun anda melalui login otentifikasi di Twitter. Ketika pengguna mengizinkan Aplikasi untuk mengakses akunnya, maka Aplikasi mampu melakukan beberapa aksi di Twitter yang meliputi Read atau pembacaan, Write atau mengirim sesuat sebagai tweet, serta akses pada Direct Message (DM). Perizinan seperti ini banyak diperlukan pada Aplikasi Twitter Client baik official Twitter maupun aplikasi Twitter Client pihak ketiga.
Sayangnya, hal ini dapat dimanfaatkan untuk membuat aplikasi yang secara otomatis mampu mengirimkan tweet yang tidak jelas atau retweet pada suatu akun tertentu. Kebanyakan dilakukan untuk mempromosikan suatu akun atau menyisipkan link menuju ke website target. Pelaku cukup mengarahkan pengguna untuk login melalui aplikasi yang telah dibuat sehingga aplikasi tersebut mendapatkan akses pada akun pengguna. Ironisnya, nama aplikasi dapat dibuat sama seperti aplikasi yang sudah terkenal sebelumnya sebagai samaran sehingga pengguna tidak menyadari bahwa dirinya telah mengizinkan aplikasi yang berbeda untuk mengakses akunnya.
Hal inilah yang menyebabkan pengiriman kicauan yang tidak jelas secara otomatis. Cara mengatasinya tentu dengan menghilangkan izin (Revoke Access) dari aplikasi tersebut agar tidak dapat mengakses akun pengguna lagi. Untuk menghilangkan akses aplikasi, pengguna wajib login ke Twitter dengan menggunakan komputer desktop kemudian masuk ke “setting” kemudian masuk juga ke bagian “App”. Akan tertampil semua aplikasi yang telah pengguna izinkan untuk mengakses akunnya. Klik “Revoke Access” pada aplikasi yang dicurigai mengirimkan tweet otomatis untuk menghilangkan izin aplikasi tersebut. Sebaiknya Revoke saja semua aplikasinya agar lebih aman. Pengguna dapat login kembali lagi nantinya ketika menggunakan aplikasi yang dipercaya.
Reset Password Twitter
Jika akun mengirimkan tweet secara otomatis, ada kemungkinan bahwa akun tersebut telah dihack kemudian disalah gunakan penggunaannya oleh orang lain. Biasanya pelaku akan menggunakan akun untuk login dan mengizinkan aplikasi yang dapat mengirim kicauan tidak jelas secara otomatis. Pun biasanya pelaku hack dapat melakukan ke beberapa target akun sekaligus, sehingga pelaku mendapatkan dan memproses beberapa akun yang telah di hack serta tidak perlu repot-repot lagi untuk melakukan tweet satu persatu.
Untuk itulah diperlukan reset atau penggantian password. Setelah me-Revoke Access semua aplikasi password Twitter juga perlu diganti. Sebelum mengganti password, cek dahulu pada setting email, hal ini untuk mengantisipasi apakah email diganti oleh pelaku atau tidak, jika diganti maka pelaku akan dengan mudah mendapatkan akun tersebut kembali meskipun password diganti. Pastikan bahwa alamat email pada Twitter sudah benar, kemudian baru ganti password. Gunakan password yang sulit ditebak, kombinasi huruf dan angka untuk password dapat digunakan untuk membuat password yang kuat.
Jaga Privasi Akun
Setelah akses akun Twitter terbebas dari tangan-tangan jahil, maka pemilik wajib menjaga kerahasiaan data akunnya, terutama password. Reset password tiap periode tertentu jika diperlukan, 6 bulan atau setahun sekali misalnya. Pelaku hacking yang disertai cracking atau spamming biasanya juga akan selalu mencari target-target baru, untuk itulah mengapa diperlukan penggantian password pada setiap periode waktu tertentu.
Meskipun sebuah akun Twitter mungkin tidak terlalu mengkhawatirkan jika lepas aksesnya, namun jika dipergunakan oleh pesaing atau orang yang tidak suka dengan pemilik akun, maka akibatnya dapat fatal juga. Akun bisa digunakan untuk menjatuhkan atau bahkan merusak nama baik pemilik asli akun tersebut.