Security

Opsi Tindakan Yang Dapat Dilakukan Ketika Terjangkit Ransomware Dan Data Terenkripsi

Masalah pada komputer yang berhubungan dengan virus, trojan, malware dan sejenisnya dahulu kebanyakan bersifat merusak entah data ataupun merusak dan menganggu sistem operasi yang sedang berjalan. Namun sekarang ini masalah virus komputer yang trending bukanlah virus yang mengganggu data atau sistem operasi, melainkan ransomware. Ransomware merupakan sebuah program semacam virus dan malware komputer yang kerjanya bukan merusak data ataupun sistem operasi, melainkan melakukan enkripsi terhadap data pengguna yang terinfeksi. Data yang terenkripsi akan terkunci dan tidak bisa dibuka tanpa decryptor yang dimiliki pembuat ransomware. Pembuat ransomware juga akan meninggalkan sebuah “note” yang berisi informasi bahwa data pada komputer yang terinfeksi sudah terenkripsi dan meminta tebusan sejumlah nominal uang (biasanya meminta melalui bitcoin agar tidak bisa terlacak) agar data pengguna dapat dibuka kembali.

Pengguna komputer yang masih awam sangat sering terkena ransomware ini. Mereka biasanya hendak mengunduh file dari internet namun salah melakukan klik link download, karena memang pembuat ransomware sering memasang iklan pada situs file hosting dan menyamar atau mendesain tampilan iklan mereka seperti link download. Ketika terjangkit ransomware, file akan terenkripsi dan berubah jenis file atau extention nya dan tidak bisa dibuka. Banyak pengguna yang tidak menyadari bahwa mereka sedang terkena ransomware karena kebanyakan proses infeksi berjalan dengan sangat cepat dan seperti tidak terjadi apa-apa, pengguna baru sadar ketika file yang ada di komputer tiba-tiba tidak bisa dibuka.

Pengguna akan merasa kebingungan dan mencari tahu dengan mencoba-coba klik sana klik sini baru kemudian panik dan menyadari karena file yang dimiliki sudah berubah terenkripsi dan tidak bisa dibuka. Pada titik ini pengguna awam akan mengalami kepanikan yang luar biasa karena semua file berubah format dan ekstensi menjadi tidak dikenali oleh komputer yang digunakan. Mulailah mencari tau sebab dan pemecahan masalahnya, ada yang bertanya pada teman, membuat posting di forum dan grup online, dan kebanyakan berakhir di tukang servis yang itupun mayoritas tidak dapat mengembalikan file yang terkena ransomware.

Memang tidak banyak yang bisa dilakukan jika sudah terinfeksi ransomware. Meskipun harapan kecil file yang terenkripsi dapat kembali, setidaknya ada beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan data yang terjangkit ransomware. Berikut beberapa pilihan tindakan yang dapat dilakukan ketika komputer dan sluruh file terinfeksi ransomware.

Anti Virus Malware & Anti Ransomware

Penggunaan software antivirus, anti malware, anti ransomware dan sejenisnya memang lebih efektif ketika digunakan secara aktif ketika belum terserang ransomware sebagai langkah pencegahan. Namun tidak ada salahnya juga menggunakan software sejenis ini untuk melakukan scan pada komputer atau penyimpanan yang terinfeksi ransomware. Setidaknya ada harapan untuk menghilangkan virus agar tidak menyebar lebih parah terutama ketika ada media penyimpanan baru yang ditambahkan.

Pada beberapa provider software anti virus, malware, dan ransomware juga selalu melakukan update agar mampu mengatasi virus ransomware dan bahkan membuka file yang sudah terenkripsi. Tidak ada salahnya menggunakan beberapa jenis software anti virus untuk mencoba memperbaiki komputer yang terinfeksi.

Decryption Tool

Untuk membuka file yang terenkripsi makan diperlukan sebuat tool atau software decryptor yang dapat membaca enkripsi dai file yang kan dibuka sesuai dengan jenis ransomware nya. Jadi masing-masing ransomware memiliki metode decryptor sendiri-sendiri. Decryptor ini biasanya berasal dari komunitas yang saling berbagi atau ada perusahaan Cyber Security yang membuat, ada yang gratis ada juga yang berbayar. Namun memang sayangnya sebagian besar ransomware masih belum tersedia decryption tool.

System Restore

Sebelum menyerah ada baiknya memeriksa pengaturan System Restore di komputer. Jika pengaturan system restore menyala maka ada harapan untuk mengembalikan file seperti sebelum terkena ransomware. System Restore ini sendiri cara kerjanya adalah merekam kondisi komputer pada waktu tertentu dan menyimpan kondisi tersebut, ketika dibutuhkan, kita bisa mengembalikan kondisi komputer ke kondisi yang telah tersimpan termasuk semua file yang tersimpan jika pengaturannya aktif dan benar.

Backup Data

Pilihan tindakan ini dilakukan ketika memang hampir menyerah dengan usaha-usaha sebelumnya yang gagal. Mencari data penting yang sudah dibackup sebelumnya pada media penyimpanan lainnya dengan menggunakan komputer yang aman menjadi penghujung harapan dari usaha mengembalikan data yang terenkripsi.

Jika memang tidak ada, maka tidak ada salahnya untuk menyimpan salinan file penting yang terenkripsi ransomware, siapa tau dikemudian hari kita dapat menemukan decryptor atau metode lain untuk membukanya. Agar lebih aman, file seperti ini lebih baik diupload ke penyimpanan cloud dan diberi proteksi password agar lebih aman dan terkarantina.

Membayar Tebusan

Akhirnya jika sudah menyerah, maka pilihan terakhir adalah dengan menghubungi pembuat ransomware dan berusaha membujuk atau membayar tebusan untuk membuka file yang terenkripsi dengan decryptor asli. Namun opsi ini tentu akan memakan biaya yang tidak sedikit karena pembuat ransomware akan meminta tebusan yang sangat mahal, dan itupun masih sangat memungkinkan jika pembuat ransomware melakukan scam / penipuan dan bahkan terus meminta uang tebusan lagi dan lagi.

Hapus Data / Format dan Install ulang

Jika semua usaha yang sudah disebutkan diatas sudah dilakukan, maka tiba saatnya menghadapi kenyataan. Agar komputer selanjutnya dapat digunakan dengan lebih aman, ada baiknya untuk melakukan format pada media penyimpanan yang terpasang pada komputer serta melakukan install ulang sistem operasi yang digunakan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan semua sisa-sisa ransomware yang mungkin masih tersimpan.

Namun tentunya sebelum melakukan format dan install ulang ada baiknya melakukan backup pada file penting baik yang terenkripsi maupun tidak pada media penyimpanan lain yang berbeda. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa file yang terenkripsi. Untuk file yang tidak penting ada baiknya ikut dihapus dan diformat saja. Jika dirasa tidak mampu melakukan hal-hal diatas sendirian ada baiknya menggunakan jasa servis komputer yang terpercaya.

Related Posts:

More from Security

Reset Setting Windows Firewall ke Pengaturan Standar (Default) untuk Keamanan Komputer

Setiap komputer dengan sistem operasi Windows selalu dilengkapi dengan Windows Firewall didalamnya. Fitur Windows Firewall ini berfungsi untuk melindungi komputer dari serangan-serangan malware atau program jahat lain terutama yang menyerang dan menyebar melalui jaringan dan internet. Windows Firewall berfungsi untuk … read more

Tahap-Tahap Ketika Kehilangan dan Mengembalikan Data Penting (Recovery Data)

Kehilangan atau terhapusnya sebuah file data yang penting bisa menjadi hal yang menjengkelkan karena harus menyalin atau membuat file data tersebut kembali. Iya mudah jika file yang diinginkan dapat dikerjakan kembali dengan cepat, namun apa jadinya jika file data yang … read more