Kehilangan atau terhapusnya sebuah file data yang penting bisa menjadi hal yang menjengkelkan karena harus menyalin atau membuat file data tersebut kembali. Iya mudah jika file yang diinginkan dapat dikerjakan kembali dengan cepat, namun apa jadinya jika file data yang hilang atau terhapus atau rusak tersebut perlu waktu panjang dan kerja ekstra untuk mengerjakannya kembali, apalagi jika masih awam dengan perangkat komputer dan tidak memiliki backup.
Panik merupakan gejala awal ketika seorang pengguna komputer kehilangan data atau file penting. Biasanya pengguna yang gegabah akan menganggap terjadi kerusakan atau terkena virus atau diserang hacker dan alasan menakutkan lain dan langsung mencoba untuk melakukan recovery file yang hilang. Recovery file memang solusi untuk kehilangan data, namun sebelum melakukan recovery hendaknya melakukan beberapa cara dulu sebelum langsung menggunakan software recovery atau membawa ke tempat service.
Cek di Semua Drive dan Media Penyimpanan yang Dimiliki
Banyak kejadian kehilangan file data penting hanya karena pengguna lupa dimana menyimpan file tersebut. Maka pastikan jika terjadi kehilangan data, cek dahulu semua folder dan media penyimpanan yang dimiliki. Hardisk, flashdisk, bahkan mungkin penyimpanan online jika memiliki. Kadang kala juga karena mouse yang error atau ketidak-sengajaan pengguna membuat file data berpindah ke folder lain, sehingga inilah pentingnya melakukan pemeriksaan pada semua folder dan media penyimpanan.
Manfaatkan Fitur Pencarian
Pada semua sistem operasi terkini sudah terdapat fitur “Search” atau pencarian file. Ini sangat memudahkan pengguna untuk menemukan file yang lupa tempat atau folder ketika menyimpan. Fitur pencarian ini sangat mudah digunakan, pengguna cukup mengetikkan nama file di kolom dan pencarian akan mulai menyajikan file-file yang mengandung karakter atau kata yang diinputkan tadi. Jika pengguna lupa dengan nama file, fitur Search juga biasanya dilengkapi dengan filter ukuran serta waktu dan tanggal penyimpanan atau pengeditan file. Jadi jika pengguna lupa nama file, cukup kembali mengingat kapan kira-kira file terakhir diedit atau memperkirakan kisaran ukuran file kemudian gunakan pada fitur pencarian file.
Cek Recycle Bin
Sering terjadi juga bahwa file data secara sengaja maupun tidak sengaja terhapus. File yang dihapus secara tidak permanen akan masuk pada Recycle Bin yang masih bisa dikembalikan (Restore) ke tempat penyimpanan atau folder semula. Namun apabila file dihapus permanen maka tidak akan masuk ke Recycle Bin dan langsung terhapus, maka dari itu sangat penting untuk tidak terburu-buru menghapus secara permanen file yang hendak dihapus, terutama file-file yang penting, masukkan saja terlebih dahulu ke Recycle Bin.
Cek File yang Tersembunyi (Hidden)
File Hidden atau tersembunyi tidak akan terlihat jika setting untuk memperlihatkan file tersembunyi tidak diaktifkan. Kemungkinan file bisa tersembunyi dikarenakan banyak kemungkinan, salah satunya salah ketika melakukan setting atribut file. Pada Windows, setting ini bisa diaktifkan dengan membuka Windows Explorer kemudian masuk ke setting “Folder and search option” lalu klik tab “View” dan aktifkan pilihan “Show hidden files, folders, and drives”.
Scan Virus
Infeksi virus dapat mengakibatkan berbagai macam akibat, file yang dihapus oleh virus hingga menyembunyikan file tersebut. Jika file hanya disembunyikan oleh virus tentu masih bisa dicari, namun pada umumnya selama infeksi virus belum hilang, meskipun setting memperlihatkan file tersembunyi dihilangkan, file tersebut tetap tidak akan terlihat karena akibat dari infeksi virus tersebut dapat menyebabkan sistem tidak mampu membaca file. Oleh karena itu, jika terjadi ancaman infeksi virus dan data hilang, segera lakukan scan dengan antivirus yang dipercaya dan memiliki definisi virus yang update.
Cari File Backup
Inilah salah satu pentingnya melakukan backup secara rutin. Pengguna yang melakukan backup secara rutin akan selalu memiliki salinan file data, sehingga pengguna memiliki data ganda. Meskipun mungkin terjadi situasi ketika melakukan editing terakhir belum terbackup, namun paling tidak sudah meemiliki backup file sebelumnya, sehingga jika jika harus melakukan revisi tidak harus dari awal. Paling bagus backup dilakukan setelah melakukan modifikasi file dan ditempatkan pada media penyimpanan terpisah.
Gunakan System Restore
System Restore yang merupakan tools bawaan Sistem Operasi sangat berguna untuk mengembalikan kondisi dimana jika terjadi error. Meskipun tools ini ditujukan untuk pengembalian sistem, namun ini berpengaruh juga pada file-file yang tersimpan terutama file-file sistem. Jika System Restore digunakan, maka file yang dimodifikasi akan dikembalikan (restore) ke kadaan sebelum dimodifikasi. Tools ini sebenarnya ditujukan untuk file-file sistem, namun pada beberapa kasus file-file data juga ikut direstore. Error pada sistem atau infeksi virus yang dapat menghilangkan atau menyembunyikan file data perlu direstore sehingga error dan infeksi virus hilang dan file data muncul kembali.
Gunakan Software Recovery
Software Recovery berfungsi untuk pengembalian file-file yang hilang. Banyak sekali software-software recovery yang ada, baik yang gratis, serta banyak juga yang ditawarkan dengan harga yang cukup mahal. Penggunaan software Recovery mana yang paling ampuh handaknya pengguna sendiri yang dapat menentukan dengan melihat fitur serta rating, rekomendasi, dan komentar dari yang sudah menggunakan yang bisa menjadi pertimbangan sendiri dalam memilih Softmare Recovery data. Jika file data baru saja atau belum terlalu lama hilang, kemungkinan untuk recovery sendiri dengan menggunakan software masih bisa dilakukan, namun jika file sudah lama lenyap dan media penyimpanan sering digunakan maka kemungkinan file dapat direcovery agak sulit dan serng terjadi data corrupt atau rusak.
Menggunakan Jasa Ahli Recovery Data
Ini adalah pilihan terakhir bagi pengguna jika terjadi kehilangan data dan cara-cara sebelumnya tidak menemukan titik terang. Karena untuk menggunakan jasa ahli recovery atau backup data biasanya harus mengeluarkan biaya. Namun jika terjadi kerusakan media penyimpanan seperti tidak terbaca atau adanya bad sector yang sulit dipulihkan, maka mendatangi ahli recovery data dengan segera tampaknya menjadi sebuah keharusan supaya data segera bisa diselamatkan dan tidak menjadi semakin parah.
Tidak gegabah dalam menentukan keputusan ketika kehilangan data penting sangat diperlukan. Kebanyakan pengguna melewatkan cara-cara atau tahap pengembalian data yang mudah atau bahkan membiarkan data pentingnya hilang begitu saja. Jika terjadi kehilangan file data yang penting ada baiknya dicari terlebih dahulu serta diidentifikasi penyebab dan kemungkinan yang bisa dilakukanpengembalian file data tersebut sebelum pasrah atau menyerahkan pada ahli recovery.