Mengetahui Pemilik Domain / Website dari Data Whois

Perkembangan internet dari hari ke hari semakin pesat. Semakin banyak orang tahu mengenai internet dan apa-apa saja yang ada dan bisa dilakukan dengan internet karena penggunaan internet yang mudah dan banyak menawarkan konten gratis. Berbicara mengenai internet tentu tidak akan pernah lepas dengan apa yang namanya website. Adanya website membuat pengguna mampu mendapatkan konten dari apa yang disajikan pada website. Jika menyebut website, maka sangat erat hubungannya dengan domain.

Domain menjadi layaknya alamat dari sebuah rumah, rumah dalam hal ini adalah website itu sendiri. Domain mengarahkan pengunjung untuk mengenjungi atau membuka halaman website yang dimaksud. Tanpa adanya domain, maka pengguna akan kesulitan menemukan website, tanpa domain untuk menuju suatu website diperlukan IP address yang berupa angka dimana lebih sulit untuk diingat jika kombinasi angkanya rumit. Maka dengan domain yang mendukung karakter alfabet latin untuk penamaan, dapat dengan mudah diingat atau juga dapat disesuaikan dengan isi website.

Domain dikelola secara internasional, ini dimaksudkan agar tidak ada domain yang didaftarkan dengan nama domain yang sama. Untuk mendaftarkan nama domain, pengguna diwajibkan memberikan data yang benar kepada penyedia domain dimana pengguna mendaftarkan domainnya yang kemudian penyedia akan mendaftarkannya kepada ICANN (Internet Corporation Assigned Names and Numbers) yang merupakan pengelola nama domain global.

Adalah Whois, yang merupakan sebuah fasilitas yang tersedia di internet yang berguna untuk mengetahui data mengenai sebuah domain. Dalam data Whois tersedia informasi yang cukup lengkap mengenai sobuah domain. Data-data tersebut meliputi nama pendaftar, alamat pendaftar, kontak pendaftar, provider dimana pengguna mendaftarkan domain tersebut, IP address server, DNS, kapan domain didaftarkan, kapan domain expired, serta informasi lainnya.

Whois Lookup

Ada banyak sekali website penyedia layanan Whois. Pengguna cukup mengunjungi website penyedia layanan Whois lalu kemudian masukkan alamat web atau domain yang ingin dilihat datanya pada isian yang disediakan, lalu submit dan data mengenai alamat website tersebut akan segera ditampilkan. Beberapa website penyedia layanan Whois atau juga disebut Domain Lookup atau Whois Lookup antara lain who.is, whois.com, GoDaddy Whois, serta masih banyak lagi. Berikut beberapa potongan screenshoot dari hasil pencarian domain Google.com dan Yahoo.com di website Whois:

Hasil Whois Lookup Yahoo

Hasil Whois Lookup Yahoo

Hasil Whois Lookup Google

Hasil Whois Lookup Google

Pemilik domain bisa perseorangan maupun sebuah korporasi atau perusahaan. Namun yang disayangkan adalah terdapat beberapa penyedia domain yang tidak mempublikasikan data atau informasi pemilik domain karena alasan privasi sehingga tidak terbaca oleh website penyedia layanan Whois. Meskipun demikian, untuk pendaftaran domain pengguna tetap harus memasukkan data diri pendaftar.

Dengan adanya Whois ini, siapa saja dapat dengan mudah mengetahui siapa pemilik sebuah domain atau website. Informasi dari Whois ini dapat dimanfaatkan untuk mencari tahu kontak yang dapat dihubungi dari website yang dimaksud. Dari informasi Whois ini juga dapat mencegah sebuah website dijadikan sarana penipuan karena terpublikasinya data diri pemilik domain.

Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa data Whois dari domain tersebut bisa jadi hanyalah fiktif atau karangan saja karena untuk pendaftaran atau pembelian nama domain dengan ekstensi tertentu seperti .com, .net, dan sejenisnya tidak diperlukan verifikasi data diri pendaftar sehingga pendaftar dapat memanipulasi data yang akan diberikan apalagi ekstensi domain yang ditawarkan secara gratis. Akan tetapi untuk beberapa eksktensi domain seperti .gov, .mil, .edu, dan beberapa ekstensi domain diperlukan verifikasi sehingga website yang memakai ekstensi domain tersebut lebih terpercaya dibandingkan website yang menggunakan ekstensi domain universal seperti .com, .net, dan sejenisnya. Namun demikian, tingkat reputasi website tentu saja tidak berpatok pada ekstensi domain saja.

Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah bahwa pemilik domain yang bisa dilihat data dirinya dari Whois belum tentu berperan sebagai pemilik atau pengelola website. Selain karena kasus data fiktif yang sebelumnya disebutkan, bisa saja terdapat situasi dimana seseorang ingin membangun website namun mengalami kesulitan dalam pembelian domain sehingga meminta bantuan orang lain untuk pembelian domain serta situasi dan kasus lainnya.

Related Posts:

Leave a Reply